Apakah Anda mengalami kerusakan
turbocharger atau engine baru-baru ini?apakah menurut Anda, kerusakan
tersebut disebabkan hanya karena material defect/kelemahan material atau
oleh sebab lain? atau apakah Anda merasa kerusakan tersebut terlalu dini
dan mengakibatkan downtime yang cukup lama serta biaya perbaikan yang
besar?
Benar, selain material defect yang
mungkin terjadi, namun kemungkinan terbesar yang menyebabkan kerusakan
premature pada turbocharger, yang kemudian merambat ke engine, lebih
disebabkan oleh operator habit, dimana mereke mempunyai keyakinan, bahwa
setiap hendak mematikan engine setelah operasi, RPM atau kecepatan
engine harus dinaikkan untuk men-charge battery agar kuat digunakan
untuk start keesokan harinya. Caranya dengan menggas engine
tinggi-tinggi, lalu mematikannya tiba-tiba.
Dari hasil penelitian, karakter
mematikan engine seperti ini hanya akan menaikkan kecepatan putaran
turbocharger lalu mematikan pasokan pelumasannya dengan tiba-tiba hingga
turbo berputar tanpa pelumasan yang cukup. Hal ini disebabkan karena
suplai pelumasan turbo mengandalkan sistem pelumasan engine, yang
digerakkan oleh tenaga crankshaft. bila engine dimatikan dengan
tiba-tiba, maka pasokan pelumasan juga akan berhenti dengan tiba-tiba,
meninggalkan turbo yang masih berputar cepat.

Kondisi seperti ini yang terjadi
berulang-ulang menyebabkan shaft dari turbo aus dan putarannya menjadi
tidak balance lagi, dan saat turbo berputar sangat cepat, goyangan
tersebut menyebabkan sudu-sudu turbo membentur housingnya, sehingga
pecah. Pecahan yang berupa serpihan logam akan terbawa masuk ke ruang
bakar dan menyebabkan kerusakan susulan pada engine yang parah.
memperkenalkan EDSC, Engine Delay
Stop Control, suatu alat elektro-mekanik yang dipasangkan pada sistem
kelistrikan unit Anda, yang akan bertindak sebagai pengatur sistem shutdown engine. dengan alat ini, walaupun operator tetap melakukan
kebiasaannya yang kurang tepat tadi, alat akan melindungi sistem. Saat
operator mematikan dengan mencabut kunci kontak, engine akan tetap hidup
selama 30 detik untuk memastikan turbo mengalami deselerasi/perlambatan
yang cukup sebelum sistem pelumasan dimatikan.
Dengan EDSC, turbocharger dan engine
Anda mendapat perlindungan extra dari kesalahan pengoperasian, dan asset
Anda akan tetap produktif dan downtime dapat diminimalisasikan.
EDSC tersedia untuk engine type
konvensional/manual dan type electronic control. Apapun type engine yang
Anda gunakan, EDSC melindungi setiap saat.
Alat ini juga dilengkapi dengan fasilitas
Idling autoshutdown dimana bila engine running secara low idle dalam
waktu lebih dari 3 menit, engine akan dishutdown secara otomatis untuk
mengurangi pencemaran lingkungan dan perlindungan internal engine.
Download brosur |